Minggu, 21 September 2014

Api Adalah ...

Kos Kandang Menjangan, Sabtu 21 September 2014 | Penyaji: Akwal Sadida
Monster yang ngumpul malam hari ini ada sembilan ekor. Sabtu malam minggu, 27/9/2014, markas hamba di wetan Kandang Menjangan diserbu penDuduk yang berkategori JOMBI alias Jomblo Durung Rabi.

Seperti biasa, ritual cangkeman diawali dengan terapi otak yang sekaligus bisa menyegarkan otot-otot mulut dan perut. Mursyid tunggal terapi ini adalah Jombi Irfan yang merupakan humas dari Padepokan Jagat Lelembut Sunan Ampel Kotagede.

Selanjutnya, Jombi Fahmi berkisah tentang pengalamannya nyedot rokok sehat semasa magang di Djarum Kudus. Kemudian ia melontarkan pertanyaan sederhana tentang api; kalau air adalah materi yang memiliki unsur Hidrogen dan Oksigen, maka bagaimana dengan api?

Jombi Farid berpendapat bahwa api adalah bentuk pelepasan energi yang sama seperti cahaya. Sehingga antara setan dan malaikat memiliki kemiripan dalam hal unsur pembentuknya; energi misterius. Tapi perlu diingat bahwa cahaya berbeda dengan sinar. Sinar adalah energi yang muncul, sedangkan cahaya adalah sinar yang terpantul.

Jombi Sayd menanggapi, api bukanlah energi, melainkan materi hasil oksidasi yang tentu saja melibatkan oksigen. Jadi, api terjadi dari oksigen. Kira-kira, apalagi yang menjadi penyeab terciptanya api?

Jombi Muhidin menjawab; bahan bakar! Tapi apakah oksigen dan bahan bakar bisa begitu saja menimbulkan api? Ternyata tidak. Ada satu unsur lagi yang harus ada, yaitu; panas. Nah, kalau sudah ada tiga unsur tersebut, tinggal satu hal yang diperlukan untuk membuat api, yaitu reaksi kimia antara oksigen dan bahan bakar yang dipantik oleh panas.

Jombi Milyun yang sedari tadi mengedip-ngedipkan mata dan mencumi-cumikan mulut demi menarik simpati Mukid, akhirnya bersuara. Ia mengatakan; berarti, tubuh manusia sangat mungkin memproduksi api jika bisa mengendalikan unsur-unsur pembentuk api dalam dirinya, yaitu oksigen, bahan bakar, dan panas. Seperti kisah para pendekar di masa lalu.

Jombi Zia berusaha mempraktekkan teori ini, yakni mengeluarkan segenap energi untuk mengeluarkan api. Namun sayang, ia gagal. Justru yang terbentuk adalah reaksi hidrolik dari usus besar, lalu keluar dari anus berupa kentut, langsung dihirup Jombi Nasrullah yang kebetulan bersandar di pantatnya.

Setelah menabrak kebuntuan selama beberapa detik tentang bagaimana reaksi kimia antara oksigen - bahan bakar - panas, kami mendapatkan jawaban. Karena malam itu, untungnya, hadir Jombi Sadida yang jauh-jauh ngepit dari UGM ke Krapyak untuk berbagi ilmu. Ia menerangkan secara gamblang dari sudut pandang Fisika tentang bagaimana api terwujud. Berikut ini penjelasannya;

"...$#@&%$(&%$# @$&()(&#@#$%&#@$ #@&%$(&%$#@$&()(&#@#$% &#@$#@&%$(&%$#@ $&()(&#@#$ %&#@$#@&%$( &%$#@$&()(&# @#$%&#@$#@&%$( &%$#@$&()(&#@ #$%&#@$#@&%$(&%$#@ $&()(&#@#$%& #@$#@&%$(&%$ #@$& ()(&#@#$%& #@!}{}?..."

Jelas, 'kan?
[o]